Sekolah Kapitalis Yang Licik
Semakin banyaknya
pembangunan megah di ibu kota ini yang salah satunya adalah fasilitas umum,
mulai dari angkutan umum sampai ke pendidikan. Ya pendidikan, namun sedikit
pembahasan tentang pendidikan yang ada, pendidikan hari ini yang kalian rasakan
adalah pendidikan yang berada di jenjang akademik atau perguruan tinggi, jelas
disini kalian adalah seorang “ MAHASISWA “ yang harus memiliki pola piker
ilmiah. Bicara soal pendidikan, maka sektor pendidikan hari ini sangatlah
berkembang pesat mulai dari TK sampai ke Perguruan Tinggi, sangatlah mewah
bukan pendidikan kita hari ini. Tapi sangat di sayangkan bahwa pesatnya
perkembangan pendidikan saat ini telah di campur tangani oleh pihak pihak
pemodal yang menjadikan pendidikan hari ini adalah barang dagang yang sangat
mahal, ya MAHAL karena suatu kemewahan yang dianggap oleh pihak yang menjadikan
sektor pendidikan sebagai alat bisnis yang sangat menguntungkan bagi mereka. Ya
jelas sudah, bagaimana tidak menguntungkan bagi kapitalis sejati yang
menempatkan dirinya di dunia pendidikan, fakta membuktikan bahwa banyak
mahasiswa yang mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk biaya pendidikan yang
tidak bermanfaat, di sini yang di mksud tidak bermanfaat adalah kalian hanya
dating kuliah menunjukan eksistensi kalian duduk diam di kelas lalu pulang,
belum lagi kalian di bebankan oleh tugas tugas dan tugas. Coba kalian bayangkan
ketika ada tugas yang menyuruh kalian untuk membuat suatu makalah yang tebalnya
mungkin 50 halaman tentu tidak sedikit uang yang kalian keluarkan, tapi tau
nasib makalah kalian setelah di kumpul di tempatkan di mana ?? di perpus atau
di di timbang dan di jual ? haha.
Kalau makalah kalian di
tempatkan di perpustakaan itu bagus, tapi kenapa untuk masuk ke perpustakaan
kita harus membayar untuk membuat kartu ke anggotaan, ya memang biayanya tidak
seberapa tapi kalian punya HAK dong untuk masuk secara gratis, itu adalah
fasilitas kampus yang kalian bayar tiap semesternya. Pertanyaan nya sangat
sederhana, untuk apa pungutan dana pembuatan kartu perpus ? oh iya tadi masih
ada opsi pilihan satu lagi kalau makalah
kalian di timbang lalu di jual, ya bisa jadi seperti itu nasib makalah kalian yang
tebal yang laku di jual, hah kenapa bisa di jual memang tidak ada tempat
penyimpanan ?? ya sekali lagi itu hanya opsi saja mengingat sudah banyak
mahasiswa yang mengeluakan uang untuk pembuatan makalah tetapi untuk masuk dan
membaca di perpustakaan saja harus membuat kartu member, hello ini kampus gua,
disini gua bukan turis yang harus membayar biaya tambahan, sudah cukup banyak
kita mengeluarkan uang untuk biaya yang tidak jelas dan tidak transparent.
Niiih kawan ada perubahan baru bahwa kalian yang telah
mengikuti seminar yang membayar lebih dari 50 ribu, apa yang kalian dapat ?
yang seharusnya uang 50 ribu kalian bisa dapat sertifikat secara fisik
tetapi sekarang di berikan eSertifikat,
lucu bukan ? iyaa lucu kalian ikut seminar dan membayar yang dulu dapat
sertifikat secara fisik aja ikut seminar pada ngga jelas, apa lagi sekarang ?
lebih baik 50 ribu untuk beli kuota kalian streaming di youtube kalian bisa
dapat banyak materi dari beberapa motivator, atau kalian bisa pakai wifi kampus
dan uang 50 ribu itu kalian SUMBANGKAN
SAJA, YA UNTUK SUMBANGAN PENDIDIKAN DI KAMPUS, aneh yaa kita sudah membayar sumbangan
pendidikan loooh padahal tetapi masih harus membayar perpustakaan, padahalkan
perpustakaan tempatnya pendidikan. Entah
pendidikan yang berorientasi duit atau pemilik nya yang berorientasikan duit.
Jadi kawan sudah paham kemana larinya makalah dan uang kalian ?? sampai saat
ini kalian tidak ada yang engkritisi hal ini, karena kalian terlalu sibuk
dengan tugas tugas, dan tugas yang di berikan oleh tenaga pengajar, oh iyaaa
tenaga pengajar yang selama ini mengajar kalian di dalam kelas, tau kah kalian kenapa
mereka terkadang mengasih tugas yang tidak
masuk akal yaa contoh nya kita disuruh membuat
program yang di burning di dalam CD dan mengeprint makalah lalu di tambah kirim email ke dosen tugas yang
di suruh bikin tadi, itu dosen sengaja mau bikin mahasiswa nya miskin kali
yaaa, kalo bisa kirim email kenapa mesti
ngeluarin uang. Tooh kampus juga membuat kebijakan lewat eSertifikat yang
dikirim lewat email, jadi ngga masalah dong kalo mahasiswa ngga mau rugi sama
kaya kampusnya.
To
be Continue…
kalian yang tidak
membaca akan terjebak oleh system pendidikan itu sendiri, bahkan terjebak di
akademik kampus tempat kalian menempuh pendidikan
Tidak ada komentar