Header Ads

Header ADS

MELAWAN LUPA – MAHASISWA

MELAWAN LUPA – MAHASISWA
Sebagai mahasiswa yang seharusnya mampu membawa perubahan dan sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintahan yang ada di Negara ini maka dengan itu mahasiswa harus lebih sadar dengan kondisi yang terjadi di tengah – tengah masyarakat ataupun pemerintahan, seperti halnya yang terjadi beberapa tahun silam ketika mahasiswa sadar akan kebikajan - kebijakan pemerintahan yang tidak lagi berpihak pada masyarakat. Pada saat itu mahasiswa memandang kebijakan pembebasan masuknya modal Asing yang dilakukan oleh Presiden Soeharto adalah bentuk penjajahan gaya baru yang akan dilakukan negara asing melalui kekuasaan uang, walaupun dibungkus dengan alasan ingin mengurangi pengangguran dan memajukan perekonomian di Indonesia. Namun kebijakan yang seperti itu dipikir akan memajukan perekonomian di Indonesia, malah semakin membuat perekonomian semakin mencekik pada rakyat kecil.
Mahasiswa sadar dengan kondisi Indonesia yang seperti itu dan mencoba melakukan penolakan – penolakan terhadap kebijakan pemerintah, puncaknya pada Januari 1974 tepatnya pada tanggal 15. Yang sampai hari ini dikenal sebagai tragedi MALARI (malapetaka limabelas Januari). Dimana saat itu mahasiswa yang mencoba memblokade bandar udara Halim Perdana Kusuma sebagai bentuk penolakan atas kedatangan perdana menteri Jepang. Namun digagalkan oleh banyaknya Aparatur yang dikerahkan oleh Presiden, marahnya mahasiswa saat itu sehingga terjadi kerusuhan di beberapa tempat.
Melihat dari tragedi kerusuhan yang dianggap disebabkan oleh mahasiswa, Presiden Indonesia saat itu membuat suatu kebijakan baru pada dunia pendidikan di Perguruan Tinggi dengan memberlakukan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan Koordinasi Kemahasiswaan). Yang menghasilkan sistem SKS pada perkuliahan dan Dewan kemahasiswaan dipimpin oleh para Dosen sehingga pergerakan organisasi dibatasi.
Bahkan dampak dari kebijakan pemerintah saat itu masih dirasakan oleh mahasiswa sampai hari ini, mahasiswa hari ini menjadi terkekang oleh tugas – tugas kuliah, mahasiswa jadi lebih sulit untuk menyampaikan aspirasi mereka, dampak terbesar yang dialami adalah Mahasiswa tidak sadar dengan Peran dan Fungsi sebagai Mahasiswa.
Peran dan fungsi mahasiswa yang terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berisikan :
1.             Pendidikan
2.             Penelitian dan Pengembangan
3.             Pengabdian pada masyarakat
Sudah jelas disetiap poinnya, bahwa mahasiswa yang sudah pasti menerima pendidikan di bangku perkuliahan, dan melakukan penelitian dan pengembangan untuk menguatkan ilmu yang sudah diterimanya dan seharusnya mampu menerapkan apa yang sudah didapatkan di tengah masyarakat terlebih di Negaranya.  
 Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa sudah tidak bisa berdiam diri lagi melihat kondisi kekinian yang membuat mahasiswa lupa akan tugas dan fugsinya sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, Marilah kawan” yang mengaku sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita menanamkan kesadaran diri kita tentang pentingnya point” Tri Dharma Perguruan Tinggi, Karena itu adalah acuan mahasiswa untuk bertindak dan bergerak.




Diberdayakan oleh Blogger.